orang tua
malam itu seperti biasanya aku tidur dengan perasaan yang mengganjal. aku kini sendiri tak ada lagi yang disisiku semua anakku telah menikah menyiksakan aku sendiri. malam terus ada bersama kesedihaanku, teringat kala aku harus berjuang menghidupi 3 anakku kemiskinan bukan hal yang baru. aku hidup untuk anakku tapi untuk siapa anakku hidup untuk istri mereka atau untukku kini mereka sukse hidup bersama istri mereka,meninggalkan aku sendiri. pagi tiba harapku tinggi mendulang rejeki dari menjadi buruh cuci.kadang ku merasa miris saat orang lain bercerita bertemu dengan anakku : bu tadi si r belanja loh sama istrinya wuuh belanjanya banyak banget: aku pun hanya bisa menghela nafas mengingat kala aku meminta uang 50 ribu untuk belanja : gak punya uang bu habis buat membenerin hp: pilu hati ini padahal ku tahu dia beli kalung emas untuk pacarannya. setiap kali ku minta jawabannya selalu sama hati ini mungkin bisa saja mendoakannya mereka yang buruk,jika mereka menyadari tanpa perjuangku dari mana mereka bertemu istri mereka.
Komentar
Posting Komentar